Hari kedua para Exchange Partisipant Aiesec akan mengunjungi destinasi Goa Harimau dan Goa Putri. Sabtu pagi jam 08:30 bus yang membawa rombongan Exchange Partisipant Aiesec dari penginapan Symphoni Baturaja menuju Desa Padang Bindu dengan didampingi oleh pegawai-pegawai Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten OKU menuju lokasi.
Destinasi yang pertama dikunjungi adalah Goa Harimau walaupun jarak yang jauh dan akses jalan yang belum memadahi mereka terlihat senang dan sangat menikmati perjalanan menuju Goa Harimau dengan berjalan kaki melewati hutan-hutan kecil pohon karet, kebun kopi dan sungai kecil, hingga menaiki 104 tangga menuju Goa Harimau.
Sesampai diatas mereka sangat antusias bertanya kepada guide yang menerangkan tentang fosil manusia purba yang ditemukan di Goa Harimau.
Perjalanan selanjutnya menuju destinasi Goa Putri yang tidak jauh letaknya dari Goa Harimau, Goa putri memikat para Exchange Partisipant dengan stalagtit dan stalagmid yang mempersona dengan pantulan cahaya lampu yang berwarna warni serta legenda yang melekat padanya.
Kesempatan itu juga dimanfaatkan oleh Exchange Partisipant untuk berfoto di Goa putri, mereka sangat antusias mendengar legenda Putri Dayang Merindu dari guide yang menceritakannya.
Setelah puas menjelajah Goa Putri dan Museum Si Pahit Lidah para Exchange Participant kembali kekantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, untuk melakukan audensi tentang Goa Putri dan Goa Harimau yang telah mereka kunjungi. Beberapa Exchange Participant memberikan pesan dan kesannya tentang Goa Harimau dan Goa Harimau. Lusian dari Prancis memberikan saran untuk perbaikan akses jalan yang belum memadahi menuju Goa Harimau. Hyun dari Korea Selatan memberikan saran agar keamanan di Museum Sipahit Lidah agar lebih ditingkatkan karena fosil manusia purba merupakan harta yang sangat berharga.
Aisyah dari Malaysia menyarankan agar di Goa Harimau diberikan tanda petunjuk agar para pengunjung bisa membaca petunjuk-petunjuk dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, begitu juga saran dari Exchange Partisipant dari India dan Cina yang memberikan masukan-masukan yang sangat berharga untuk memajukan pariwisata di OKU. Semua masukan pendapat yang diberikan dapat ditampung dan menjadi perhatian dan fokus bagi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. OKU untuk memajukan Pariwisata di OKU dimasa mendatang.