SEBUAH PERPADUAN WISATA ALAM DAN SEJARAH GOA PUTRI DAN GOA HARIMAU

SEBUAH PERPADUAN WISATA ALAM DAN SEJARAH GOA PUTRI DAN GOA HARIMAU

GOA PUTRI DAN GOA HARIMAU: SEBUAH PERPADUAN WISATA ALAM DAN SEJARAH

Lili Suherma Yati,S.S.,M.A

 

Kabupaten Ogan Komering Ulu – Sumatera Selatan menyimpan berbagai macam wisata alam dan sejarah budaya dengan cerita yang sarat makna. Cerita dan sejarah tersebut di turunkan dari generasi ke generasi hingga menjadi sebuah legenda yang terkenal di masyarakat. Salah satu objek wisata andalan di Kabupaten OKU yang terkenal dengan legendanya adalah objek wisata Goa Putri. Sedangkan objek wisata yang lekat dengan situs sejarahnya adalah Goa Harimau atau yang dikenal dengan rumah peradaban Goa Harimau.

Kedua Objek wisata tersebut merupakan destinasi wisata alam yang memadukan berbagai unsur sehingga memiliki daya tarik tersendiri. Mengapa dikatakan demikian? karena objek wisata tersebut selain di kelilingi oleh hutan alam yang sejuk, perbukitan dengan batu-batuan yang indah, di dalamnya terdapat stalagtit dan stalagmit yang menjuntai indah dan tegak begitu gagah.

Goa Putri yang merupakan objek wisata andalan Kabupaten OKU diperkirakan memiliki kedalaman sekitar 150 meter, ketinggian sekitar 20 meter dan lebar 20-30 meter. Masing-masing bagian memiliki kisah sendiri-sendiri yang selalu dikaitkan dengan legenda Si Pahit Lidah dan Putri Dayang Merindu. Sehingga mulai dari pintu masuk, pengunjung akan berjalan menunju sebuah pelataran luas, setelah itu akan mendapati sebuah tempat tidur putri, batuan yang menyerupai harimau penjaga, panggung, dan sebagainya. Pada saat keluar, akan dijumpai pula sebuah batu menyerupai singgasana raja, pedapuran, dan lumbung padi.

Menelusuri setiap detail Goa Putri, maka pengunjung akan dibawa ke alam legenda masa lampau yang penuh dengan makna dan pelajaran berharga bagi masyarakat Ogan Komering Ulu.

Kawasan Objek Wisata yang luas, alami, dan sejuk, memiliki potensi pengembangan yang lebih maju dan kreatif. Sungai semuhun yang hampir tidak pernah kering dan jernih dapat dikembangkan menjadi wahana wisata air. Lahan yang luas, berbukit, dan sejuk dapat dijadikan sebagai wahana outbond yang menarik dan menyenangkan. Oleh sebab itu, Objek Wisata Goa Putri layak dipromosikan di seluruh Indonesia hingga mancanegara.

Pintu masuk Goa Putri

 

 Suasana di dalam Goa Putri

Selain Objek Wisata Goa Putri yang menakjubkan, Goa Harimau atau yang dikenal dengan Rumah peradaban Gua Harimau adalah goa yang penuh dengan penemuan situs yang berasal dari ribuan tahun lalu. Pusat Penelitian Arkeologi nasional berhasil menemukan berbagai artefak berupa sisa fauna, alat bantu, pecahan tembikar, dan kerangka manusia prasejarah. Sesuatu yang lebih menakjubkan adalah ditemukan sedikitnya 7 individu manusia di kotak-kotak penggalian hanya antara kedalaman 50-100 cm dari permukaan tanah , dengan orinentasi rangka kearah timur kepala. barat (kaki). Meski sebagian dari kerangka tersebut ada yang rapuh, akan tetapi struktur anatomi setiap rangka masih tampak jelas.

Hal lain yang tidak kalah menarik mengenai situs Gua Harimau adalah ditemukannya lukisan cadas berjumlah sekitar 50 lukisan dengan sejenis kapur berwarna merah. Di  sepanjang pulau Sumatera, lukisan semacam cadas ini hanya terdapat di situs Gua Harimau.

Lukisan di dinding Goa Harimau(Foto: DokumentasiPusat Arkeologi Nasional)

Potensi wisata alam dan sejarah yang terdapat di Goa Harimau ini pula yang menjadikan ketertarikan para peneliti, arkheolog, dan ilmuwan lainnya untuk mengkaji lebih lanjut tentang situs yang terdapat di Goa Harimau.

Pada tahun 2018, Objek wisata Goa Harimau, Goa Putri, dan objek wisata lainnya diperkenalkan di mancanegara, yaitu di Berlin-Jerman dalam Internationale Tourismus Börse (ITB), yang merupakan perhelatan pameran pariwisata terbesar dunia, yang diikuti oleh 10.000 peserta dari 188 negara. Melalui Bupati Ogan Komering Ulu, Bapak Drs.H. Kuryana Azis dan Peneliti dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, memberikan paparan tentang keunggulan potensi alam dan sejarah yang terdapat di Kabupaten OKU. Paparan tersebut pun mendapat sambutan positif dari pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia di Jerman.

Pada kesempatan tersebut, pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia menanyakan khusus tentang perkembangan  penelitian di situs Goa Harimau dan mengharapkan Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu bekerja sama dengan Pusat Arkeologi Nasional untuk meneruskan penelitian dan riset sekaligus  mengupayakan perbaikan sarana insfrastruktur dan sarana penunjang lainnya di lokasi tujuan wisata yang merupakan persayaratan mutlak untuk kemajuan dan perkembangan Pariwisata. Selain itu juga diharapkan untuk dapat menggandeng agen wisata/travel untuk promosi wisata OKU. Misalnya membuka paket-paket wisata yang bekerja sama dengan Kabupaten/kota yang ada di Sumatera Selatan.

Di masa yang akan datang, pengembangan destinasi wisata di Kabupaten Ogan Komering Ulu, membutuhkan keterlibatan seluruh Organisasi Perangkat Daerah terkait maupun lembaga non pemerintah. Demikian halnya dengan peran serta masyarakat sekitar lokasi objek wisata juga perlu ditingkatkan, sehingga tumbuh pemahaman serta rasa memiliki dan menghargai warisan sejarah yang bernilai sangat tinggi tersebut. Terlebih situs seperti Gua Harimau sangat langka di Indonesia. Selain merupakan destinasi wisata sejarah dan budaya, situs Gua Harimau juga berfungsi sebagai sumber riset dan penelitian yang dapat melibatkan Perguruan Tinggi, peneliti dari berbagai disiplin ilmu humaniora, pakar arkeologi nasional dan internasional. Hal ini sudah terbukti dengan adanya penelitian yang melibatkan ahli arkeologi dari berbagai negara.

suasana di dalam Goa Harimau

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *